Shalat Fajar yaitu shalat sunnah sebelum subuh.
Merupakan shalat sunnah yang paling banyak pahalanya dibandingkan shalat sunnah lainnya. Rasulullah SAW mengistimewakannya dengan pahala yang begitu besar, dengan gambaran yang benar-benar menarik perhatian.
Diantaranya Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Aisyah :
"Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya" (HR. Muslim)
Apakah karena bergadang menyelesaikan urusan dunia atau karena keinginan untuk sedikit tidur agar dapat bangun jam tujuh atau setelahnya ?.
Dunia-seluruh dunia-segala isinya mulai dari bentuk harta benda, harta simpanan, kedudukan, usaha, segala yang menggiurkan dan menyenangkan, tidak akan sampai nilainya sebesar shalat sunnah Fajar dua rakaat.
Subhanallah..Nilai yang sangat besar ini bukan disebabkan lamanya berdiri atau panjangnya bacaan dalam dua rakaat shalat sunnah fajar, yang menjadi sebab bertambahnya keutamaan melebihi dunia dan segala isinya ini karena ketentuan waktu pelaksanaan shalat yang sangat mulia.
Dalam Fathul Bari' Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa ketika melakukan perjalanan, Rasulullah SAW tidak mengerjakan shalat sunnah, baik yang dikerjakan sebelum shalat fardu maupun sesudahnya, kecuali Shalat sunnah Subuh.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Janganlah meninggalkan shalat subuh walaupun kalian dikejar pasukan musuh" (HR Abu Dawud dan Ahmad)
Disebabkan nilainya yang begitu tinggi, Rasulullah meng-Qadha' (Mengganti) shalat sunnah fajar bila lewat waktunya. Beliau menggantinya setelah shalat subuh atau setelah terbit matahari. Hal ini terjadi, baik saat beliau terlambat dalam mengerjakan shalat sunnah sebelum subuh atau shalat subuh itu sendiri. Hal yang demikian tidak dilakukan pada shalat sunnah yang lain, selain shalat malam.
Itulah sebab penghormatan begitu besar pada dua rakaat shalat sunnah Subuh memberikan nilai tinggi dan kedudukan yang melebihi pada Shalat Sunnah lainnya. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat mahal dan layak untuk kita renungkan.
Wahai pencari sedikit potongan dunia, bagaimana anda terlena dari sesuatu yang lebih sedikit dari dunia dan seisinya ?
#Sumber : Misteri Shalat Subuh (DR. Raghib As-Sirjani).
0 komentar:
Post a Comment